Kitab Babul Haq Derajat Hakikat

 


​HAQIQAT SEMATA
Makam ini disebut juga dengan haqiqatmujaradat atau dengan kata DERAJATHAQIQAT. Orang awan dan orang alim belum mendapat atau mencapai DERAJAT HAQIQAT ini. Mereka hanya sampai kepada tingkat ilmu belaka. Belum lagi sampai kepada DERAJATHAQIQAT ILMU DAN MA”RIFAT. Orang yang berada pada tingkat haqiqat semata ini, tiada lagi berpegang kepada kulit lahir dan nash dan dalil, mereka telah menyeberang dari al’Qur’an dan al-hadits. Mereka langsung menuju tuhan tanpa perantara. Rasulullah S.A.W sendiri, sebelum turunnya al’Qur’an beliau sudah ma’rifat kepada Allah. Beliau cukup memakai dalil-dalil alam sekelilingnya. Itulah yang disebut KITABUL UJUD. Orang yang berada pada maqam ini berkata dengan sembarang kata, karena mereka tidak peduli atas kaedah syariat. Makanya ulama-ulama syariat atau ulama fiqih menghukumkan zindik kepada mereka. Sebenarnya kata-kata zindik itu hanya kata-kata menakuti saja. Orang-orang siddik yang kuat memegang syariat berkata-kata zindik itu hanya untuk supaya jangan ditiru oleh orang yang dangkal ilmu pengetahuanya. Jadi saya yakin, bahwa haqiqat semata ini dapat dibenarkan, asal orang itu benar-benar mendalam, dan dalam ilmu ma’rifah dan telah sampai kepuncaknya.
RASULULLAH S.A.W sendiri pernah bersabda, dan tiba-tiba disuruh Tuhan menutup lidahnya, agar supaya terpelihara syariat MUHAMMAD. Para sahabat mengumpulkan dan mencatat semua hadits nabi saw tetapi nabi melarang mencatat hadits-hadits nabi yang sangat rahasia, kalau dicatat semua maka bisa membawa fitnah besar, para sahabat sering membicarakan soal yang mendalam. Sampai-sampai keluar dari al-qur’an dan alhadits, Nabi saw sering melarang. Sebab sabda beliau : tidak semua umatku yang mencapai makam ini. Dan nanti bisa membawa fitnah besar, dan sabda nabi s.a.w. yang sangat rahasia itu hanya dibisikan orang ditelinga yang beroleh ilham.
Dan RASULULLAH s.a.wa sendiri pernah bersabda, yang artinya begini : “AKU ALLAH TIDAK ADA TUHAN, MELAINKAN AKU“. Demikianlah hadits shahih yang pernah saya temui dalam sebuah kitab tasauf yang sangat mendalam sekali isinya. Maka apabila saya syak dan ragu dengan hadits ini, maka kafirlah saya pada saat ini juga. Dan bakarlah saya dengan neraka jahanam itu. turunkanlah bala bencana yang hebat didalam dunia ini juga. Dan janganlah engkau terima tobat saya sampai hari kiamat. Engkau maha mendengar lagi maha mengetahui. Orang yang telah mencapai tingkat ini, mereka telah berada pada alam yang tertinggi, yang disebut dalam firman Tuhan yang berbunyi AL MALA IL ‘ALA. Orang ini hakikat semata, tiada lagi berpegang kepada syariat yang zahir ini. Sebab dalam pandangannya syariat yang berlaku ini adalah syariatullah jua. Gerak dan gerik hanya pada Allah. Orang yang sampai pada Allah mereka seia sekata , seujud, senyawa, serasa dan serahasia. Kehendaknya tidak berlawanan dengan kehendak Allah. Mereka telah satu dengan Tuhan. Sifat Tuhan menjadilah sifatnya. Ia telah fana dalam Tuhan dan baqa dalam Tuhan. Siapakah lagi yang memerintahkan dan siapakah yang diperintah. Tentunya tidak ada apa-apa lagi. PAHAMKANLAH.
Orang yang pada maqam tertinggi ini, telah mendapat kebebasan dari Tuhan, karena mereka satu kedudukan dengan Tuhan dalam segala hal. Orang ini kerap kali berkata dengan sembarang kata, karena mereka berdiri sendiri dan berbuat sendiri menurut sesukanya, sering mereka berkata; Aku yang punya alam, aku yang punya kuasa, dan aku yang menentukan hukum. Yang Tuhan itu adalah Aku. Maha suci aku dan sembahlah aku. Tidak ada Tuhan, melainkan Aku MUHAMMAD itu utusanku, MALAIKAT itu abdiku. Dan semua makhluk mendapat menghadap kepadaku, dan lagi katanya ; Akulah Tuhan sekalian makhluk. Semua orang yang mengahadap itu adalah menyembah kepadaku. Alangkah besarnya kuasa. Akulah Tuhan yang hidup, yang tiada mati, semua dengan sendirinya, tiada Ruh dan tiada jasad. Kadang-kadang mereka berpisah. Berkata pula; Akulah Tuhan yang maha besar, yang meliputi alam. Aku ada dimana-mana. DI ARSY, DI LANGIT DAN DI BUMI. Apabila aku berkata ; maka tuhanku menjawab, hambamu mendengar suaramu. Alangkah mesranya hidupku bersama kekasihku. Dia adalah aku dan aku adalah dia. AKU DAN AKU ADALAH DIA.
Aku satu dengan Allah, Aku satu dengan Muhammad, Aku satu dengan Adam, Aku satu dengan seluruh alam, Akulah Tuhan yang maha Esa (rahasianya). Aku berbuat menurut sekehendakku. Kalau hendak melihat Tuhan ; lihatlah aku. Semua wali-wali itu adalah waliku. Aku berkata sembarangan kata, Tak ada satupun kata, Tak ada satupun yang menenegahnya, kecuali aku sendiri. Alangkah mulianya aku, Akulah lapang dan akulah yang sempit. Semua perbuatanku di alam ini adalah baik. Hanyalah makhluk sendiri salah sangka. Siapa menyangka buruk, buruklah jadinya. Siapa menyangka baik, maka baiklah ia. Inilah contoh orang yang sejajar dengan maqam Rasulullah s.a.w. Janganlah pandang zahir semata, niscaya jauh dari Tuhan.
Apakah arti hakikat yang sesungguhnya ?
Arti hakikat itu ialah Tuhan semata, tiada campur dengan makhluk, sedang makhluk itupun juga asma Tuhan. Allah itupun asma Tuhan, semua asma Tuhan, tetap ia hakikatnya satu jua. Jadi bagi orang yang telah bertemu dengan inti sari ilmu dan ma’rifat adalah ; ia tidak perlu lagi menyebut asmanya, atau pengkatnya, cukuplah ia menyatakan dirinya dengan kata-kata Aku (Hu). Inipun kalau keluar. Tetapi bagi bathinnya ; cukuplah diamnya orang yang telah bulat atau satu dengan Tuhan, telah hapus kata-kata syariat atau tarikat. Hanya tinggal bathin hakikat dan lahir ma’rifat. Yang teratasnya lagi tidak ada/hapus kata-kata ma’rifat ; tinggallah hakikat (tuhan semata). Jadi tinggallah satu pandang syuhud saja, SYUHUDUL WAHDAH FILWAHDAH. Tuhan memandang kepada dirinya sendiri. Jadi disini tidak ada syariat, tarekat dan ma’rifat lagi. Semuanya tidak ada yang berdiri diatas hakikat. Hakikat adalah ZAT DARI TUHAN ALLAH AZZAWAZALLA, jelasnya tidak ada sifat yang berdiri diatas zat. Jadi zahir Tuhan, bathinnya Tuhan. Yang nyata Tuhan dan yang bathinpun Tuhan jua. Jadi yang berlaku pada sekalian alam ini adalah ZAT SEMATA atau yang disebut hakikat semata. Dengan kata lain (Rahasia) ialah : HU (AKU) semata.
Kata-kata AKU disini adalah murni dan tak diragukan lagi kebenarannya. MAN ANA (SIAPA AKU) ; Aku disini ialah, Tuhan sekalian makhluk. Simpun seluruh alam dunia dan alam akhirat. Kalau hendak menerangkan kalimah AKU (ANA). Kering air laut untuk tintahnya dan tak cukup daun kayu-kayu untuk kertasnya. Untuk menulis kalimah KU atau ANA tak akan habis-habisnya. Untuk memecahkan satu kalimah saja, tak cukup umur kita. Inilah tanda kebesaran Tuhan seru sekalian Alam. Sedang inipun hanya satu tetes dari pialanya. Ilmu rahasia yang dianugerahkan Tuhan kepada hambanya hanyalah sebagai setetes embun diwaktu pagi. Sedang setetes ini sajapun banyak orang yang heran dan tercengang mendengarnya. Apalagi umpamanya dua tetes, mungkin ada yang mati terkejut karenanya. Atau langsung mendustakannya. Sekurang-kurangnya orang mengatakan gila atau kapir. Tetapi tidak heran atas tingkah laku hamba Allah didalam alam dunia ini. Karena semuanya itu terjadi atas kudrat dan kehendak Allah semata-mata. Dunia ini adalah panggung sandiwara Allah Ta’ala, dimana Tuhan sendiri sebagai dalangnya. Maka kalau sudah tahu rahasianya, tentunya tentram dan bahagia hidupnya. Dan tak pernah mengeluh lagi. Orang yang sudah benar-benar bulat tekadnya, tidak ada takut lagi. Kadang-kadang orang yang telah merasa nikmatnya kurnia tuhan itu, ada yang ingin mati saja, yaitu mati di pangkuan kekasih. Orang yang demikian ini pandangannya Allah semata dan baik semata dan tersenyum semata. Tak ada lagi kebencian, buruk sangka, fitnah dan lain-lain sebagainya, orang yang seperti ini berkata selalu benar dan tak mau dusta lagi. Mereka tidak mengeluh dalam kemiskinan dan cacian orang. Orang ini telah melekat dalam hati sanubarinya sampai kepuncak ARSY perasaan ridhanya dan suci bersih RUH dan SIRNYA. Hanya dalam pandangannya; AKU semata-mata. Ia tidak lagi mengata : AMALLAHatau ANAL HAQ, atau AKU ZATAKUSIFAT, atau aku hamba, atau aku makhluk atau Aku manusia. Tetapi cukuplah dengan isarat : AKU (ANA).
Kalau tidak perlu diam saja. Mereka tidak dapat lagi membedakan, yang mana dirinya dan yang mana Tuhannya dan mana makhluknya. Ia tidak tahu lagi siapa dirinya dan siapa Tuhannya. Ia tidak tahu lagi membedakan yang mana dirinya dan yang mana Tuhannya dan mana makhluk. Ia tidak tahu lagi siapa dirinya dan siapa Tuhannya. Ia tidak tahu lagi dosa dan pahala. Hanya ia berkata dengan sembarang kata. AL-HAQ ada padanya dan dengan dialah hakikat. Dialah yang bathin dalam hakikat dan dialah yang lahir dalam ma’rifat zahirnya Tuhan dan bathinnya Tuhan. Dia berdiri diatas hukum, bukan di bawah hukum. Biarpun dia dicela dan dicaci, dimanja dan dipuja baginya adalah sama saja. Inilah manusia Allah yang suci murni dan tiada noda, walaupun satu titik hitam kata-kata kafir atau gila dianggapnya sebagai suara merdu bagaikan seorang sufi meniup seruling buluh perindu dari surga. Suara cacian dan hinaan sebagai nyanyian pelepas rindu dikala kesepian, tak mampu manusia memutarbalikkan hatinya atau yang disebut kalbun salim. Dia tetap tenang ; tentram dan bahagia. Allah tetap hadir dalam setiap saat / detik dalam perasaan. Orang yang seperti ini dapat dihitung dengan jari tangan, dia adalah termasuk golongan yang sedikit diantara 72 atau 73 golongan. Kami berani menyatakan, bahwa kami termasuk golongan yang sedikit. Yaitu golongan FIYAHQALILLAH. Dalam istilah sufi disebut keluarga Tuhan.
Artinya : satu haderat dengan Tuhan, bahkan satu kedudukan dan satu kekayaan dengan Tuhan. Satu kekuasaan dan satu kebesaran dan satu kemuliaan. Kamilah Tuhan sekalian alam. NUR ILAHI memenuhi jiwanya, NUR MUHAMMAD meliputi ujudnya. Akhlak Allah dalam gerakan dan geriknya. Kalamullah setiap kata dan ucapannya. RAHMAN DAN RAHIM dalam setiap pandangannya. Suara ALLAH dalam setiap pendengarannya. Kalimah Allah dalam dalam setiap langkah dan tujuannya. SIRULLAH dalam setiap niat dan perasaannya. NIKMAT dan RAHMAD ALLAH dalam setiap turun naik nafasnya. ZIKRULLAH dalam setiap denyut jantungnya. HUDAWAATUZZIKRI dalam setiap diamnya. RAHASIA ALLAH dalam setiap akuannya. Dia ESA dalam ARSYnya dan tunggal dalam melayutnya.
Dia berhaq berkata ; “dengan namaku yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji itu hanya untukku. Karena ia datang dariku dan kembali kepadaku
Tahukah kamu wahai makhlukku ! Bukan engkau yang berbuat itu ; tetapi aku juga memuji diriku. Aku memuji diriku atau aku diam saja; apakah aku tidak kuasa ? aku bebas menurut sekehendakku. Aku jua yang menyuruh dan Aku jua yang mendengar. Apabila Aku yang menyuruh, maka satu makhluk pun tak ada yang sanggup meninggalkannya. Dan apabila aku yang menengahmu, maka satu makhlukpun tak ada yang sanggup mengerjakannya. Inilah tanda kebesaranku dan tanda kekuasaanku dalam setiap makhluk. Apakah kamu masih belum mengerti?
Apakah aku yang ada, maka tak usah kamu takut dengan neraka, dan tak perlu kamu mencari surga. Akulah yang berhak menentukannya. Karena Aku jua yang berbuat dan yang melarangnya. Apabila aku menyampaikannya bukan aku yang mewajibkannya apa-apa untukku. Hanya semata-mata aku menyuruhmu supaya masuk kedalam surgaku. Apakah kamu belum mengerti?” 
Bukanlah aku merindukan surga tetapi surga itu rindu padaku”. 
Dan bukan aku takut neraka ; tetapi neraka sendiri lenyap dariku. Akankah neraka itu terbit dari surga?
  • Surga itu terbit dari AKU. Pantaskah aku yang sujud kepada surga dan neraka?
  • Orang yang mencari surga atau takut akan neraka ?
  • Tahukah kamu wahai sekalian manusia ? Dia ini milikmu dan akhirat itu haqmu!
  • Dia ini zahirmu dan akhirat itu bathinmu!
  • Dia ini badanmu dan akhirat itu jiwamu!
  • Dia ini sifatmu dan akhirat itu zatmu!
  • Zatmu tiada lain daripada zatmu!
Dia ini neraka pada hakikatnya. Akhirat itu adalah surga, ia dan akhirat adalah satu. Surga dan nerakapun satu jua. Allah dan Muhammad satu.
  • Kalau begini manakah neraka itu?
  • Manakah dunia atau makhluk itu ?
  • Manakah yang adam dan Muhammad ?
  • Manakah yang jasad dan manakah yang roh itu ?
  • manakah yang makhluk dan manakah yang Tuhan itu?
Rohlah kamu kalau masih belum mengerti. Bacalah kitab barincong ; artinya perpisahan antara yang lahir dengan yang bathin. Antara yang batal dengan yang haq. Antara ahli kulit dengan ahli isi. Antara ahli syariat dengan ahli hakikat. Perpisahan antara makhluk dengan Tuhan. Perpisahan antara ahli zahir dengan ahli ibadat bathin.
RINCUNG : tak mau campur baur dengan ahli syariat <> Memisahkan diri tak mau rapat <> Ilmu zahir membawa mudarat <> Hakikat Allah bahagia dunia akhirat <> Kitab barincung pusaka lama. Jangan dibuang dilaut merah <> Hati bingung didalam dada <> Ingin mati dilautan darah <> Kalau belum bertemu, rindukan bulan <> Kalau dapat, jangan tak dihiraukan <> Sulit mencari, buang anak bini <> Rahasia sejati ilmu robbani <> Tuhan itulah haqiqat ujud dalam hidup ini <> Tuhan itulah haqiqat alam, Alam dan tuhan adalah satu <> Maka siapa yang fana dengan Allah, niscaya ia lupa akan dirinya <> Dan berkenalan dengan Allah dalam suhudnya <> Siapa tiada melekat Allah, dalam apa yang ia lihat; nyatalah ia masih terdinding. 
Seorang ahlul haqiqat yang tiada ber haqiqat <> Seorang pencinta Tuhan, yang tiada bertuhan <> Dan seorang sareat, yang tiada bersyariat <> Dan seorang ahlul ma’rifat, yang tiada berma’rifat <> Seorang ahli pikir, yang tiada menggunakan pikiran <> Dan seorang ahli tasyauf, yang tiada bertasyauf <> Seorang pengenal, yang tiada mengenal lagi <> Karena yang dikenal dan yang dikenal adalah satu jua <> Yang mencari itu, itulah yang dicari. Artinya; Tuhan mengenal Tuhan <> Lemah dari pendapatan akan mendapat, itulah pendapatan Tuhan <> Jadi siapa kenal akan dirinya, niscaya kenal akan Tuhannya <> Sebab dirinya itu tiada lain dari Tuhannya <> Jadi nyatalah tuhan didalam diri <> Diri dalam genggaman Tuhan <> Dengan kata lain; pemeliharaan Tuhan pada bathin hambanya. 
Jadi kesimpulannya ZOHIR TUHAN, BATHINPUN TUHAN. Dunia Tuhan, akhiratpun Tuhan, yang nyata Tuhan, ghoib pun Tuhan. Awal pun Tuhan, akhir pun Tuhan. Yang nyata Tuhan, yang ghoib pun Tuhan. Semua itu Tuhan dan Tuhan itu semuanya.
  • Inilah ilmu ma’rifat yang sempurna.
  • Inilah ilmu rahasia yang esa yang sejati.
  • Inilah agama Islam yang sebenarnya.
  • Inilah iman haq yang diridhai.
  • Inilah amal ibadat yang bernilai.
  • Inilah manusia Allah yang suci murni.
  • Inilah dua kalimah syadahat yang sesungguhnya dan yang sempurna.
  • Disinilah sembahyang mi’roj namanya.
  • Disinilah puasa yang sebenarnya.
  • Disinilah yang sesungguhnya yang berzakat.
  • Disinilah haji yang mabrur.
  • Disinilah letaknya kebenaran cinta kepada Rasulullah dan Kepada Tuhan dan kepada segala makhluk.
Dan inilah yang disebut: AGAMA Artinya: ALIF, AGEN DAN MIM. APAKAH ARTI AGAMA itu. Dalam arti yang sangat mendalam ialah.
  • ALIF artinya : ZAT ALLAH.
  • MIM artinya : SIFAT ALLAH.
  • AGEN artinya : Antara dua ujud. Yaitu ujud Allah dan ujud Muhammad. Atau antara ujud Adam dn Ujud Allah.
Baiklah aku susun dengan rapi sekali.
  • ALIF : artinya ALLAH
  • MIM : artinya Muhammad.
  • AGEN : artinya nafsu Syahwat.
Jadi dinding antara Muhammad dengan Allah Ta’ala inilah NAFSU. Siapa sanggup mengalahkan nafsu itu ; berarti bertemu dengan Tuhan. Inilah arti yang sebenarnya dalam Rahasia ke-Tuhanan. Jangan hanya bisa mengatakan saja. Sedang haqiqat belum tahu.

Sirrul asror

Rahsia Ilmu Huruf (Abjad)

Kitab Babul Haq Tanda-Tanda Sakaratul Maut

KITAB SIRRUL ASRAR

Kitab Babul Haq Nama Allah Pada Tubuh Manusia

Mengenal Diri Mengenal Allah-Al-Fatehah, Solat & Pecahan Diri

Kitab Babul Haq Dua Kalimah Syahadat

Pengertian, sejarah dan macam-macam tarekat

Kitab Babul Haq