Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Pengertian, sejarah dan macam-macam tarekat

Gambar
Manusia mempunyai dua alat untuk mengetahui, yaitu akal dan kalbu. Akal merupakan alat untuk berpikir secara rasional melalui pengamatan dan penelitian indera terhadap objek-objek yang bersifat material. Kalbu tidak ada kaitannya dengan panca indera ia langsung memperoleh pengetahuannya dari sumber pertamanya, Tuhan. Dalam sejarah Islam, kedua alat tersebut telah dikembangkan, akal dikembangkan oleh kaum tiolog,  kaum pilosof  dan kaum mufassirin, sedangkan kalbu oleh kaum sufi sejak abad ke-8 M; yang selanjutnya berkembang menjadi organisasi kaum sufi di abad ke-12 M, bertujuan melestarikan ajaran-ajaran sufi besar tentang pendekatan diri kepada Tuhan. Tarekat ini muncul setelah Al-Ghazali menghalalkan tasawuf yang semula dianggap sesat. Berikut beberapa penjelasan singkat tentang pengertian, sejarah dan macam-macam tarekat. A. Pengertian tarekat Secara etimologis pengertian tarekat berasal dari bahasa Arab, thariqah, yang berarti jalan, jalan kecil ata

TENTANG SYARIAT, TAREKAT, HAKIKAT, DAN MAKRIFAT

Gambar
Dalam SYARIAT ada hijab... Tidak akan tertembus kecuali oleh HAKIKAT..  Syariat jalannya umat... untuk berkhidmat pada Yang Maha Kuat... Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh.. Ada yang bertanya tentang apakah yang dimaksudkan dengan Syariat, apa itu Tarikat, dan ada juga yang bertanya tentang Hakikat. Dengan segala keterbatasan, kami mencoba untuk menjelaskannya secara singkat, dengan harapan semoga dapat di pahami. ~ Mohon koreksi. Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah, SYARIAT adalah 'Pandangan Hidup' (syara), 'Pegangan Hidup' (syariah), dan 'Perjuangan Hidup' (manhaj) yang diwahyukan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk seluruh umat manusia, agar diketahui, dipatuhi, dan dilaksanakan dlm hidup dan kehidupannya.. SEBAGAI PANDANGAN HIDUP Seorang muslim yang ISLAM oriented akan selalu setia pada syariat dalam berbagai persoalan hidupnya dengan senantiasa berpedoman kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Firman Allah SWT: "Syara'a lakum min