Bagaimana Berthariqah
Assalamu’alaikum wr wb Habib
Luthfi yang saya hormati, saya ingin berthariqah, tapi bagaimana
caranya? Keinginan untuk berthariqah itu sudah lama terpendam di hati
saya. Sekarang telah menjadi niat yang kuat. Saya pernah mencoba
melupakannya, tapi keinginan itu semakin kuat mendorong saya. Dimanakah
saya bisa berbaiat dan bagaimanakah saya mendapat mursyid yang akan
membimbing saya? wassalamualaikum wr wb Wa’alaikusalam wr wb Pertama-tama
pelajarilah terlebih dahulu makna thariqah serta tujuannya, agar
thariqah ini benar-benar bisa meluruskan jalan anda menuju Allah Ta’ala.
Anda bisa mempelajarinya sedikit demi sedikit dari buku-buku atau
kitab-kitab karya alim ulama yang shalih. Intinya
pelajari dahulu apa sebenarnya thariqah itu, agar kita memilih sebuah
thariqah tidak sekadar ikut-ikutan orang lain, tapi mengetahui
benar-benar mana thariqah yang sesuai dengan kita. Sebab thariqah bukan
sekedar wiridan, tapi lebih daripada itu bekal perjalanan hidup kita
menuju Allah Ta’ala. Untuk
mendapat ridho Allah Ta’ala dan Rasul Nya hati kita harus benar-benar
suci. Nah melalu thariqah kita membersihkan hati kita dari sifat-sifat
yang menodai hati kita sehingga kita tidak mendapat ridho Allah dan
Rasul-Nya. Sifat-sifat tersebut diantaranya takabur, hasad, riya,
dengki, syirik dari yang kecil sampai yang besar. Kita bentengi hati
kita dari penyakit-penyakit hati tadi dengan thariqah, supaya kita
selamat dari itu semuanya yang merugikan diri kita di dunia sampai
akhirat. Thariqah juga bertujuan untuk menghindarkan segala bentuk
kelalaian, kealpaan, atau kelupaan kita kepada Allah Ta'ala. Coba
sebutkan berapa kali kita mandi dalam satu hari. Berapa kali kita basuh
muka, tangan, telinga, ubun-ubun, kaki, ketika berwudhu. Dalam
satu kali berwudhu kita membasuh muka 3 kali. Dalam satu hari paling
tidak kita berwudhu 5 kali, itu artinya kita membasuh muka setiap 15
kali sekali. Lima belas kali dalam satu bulan berarti 450 kali. Apa
hasil dari kita membasuh muka sebanyak itu? Tentu saja bersih, tapi
apakah kebersihan itu juga menyentuh batin kita? Seandainya
kebersihan dalam berwudhu itu menyentuh batin kita, tentunya kita harus
semakin rendah hati, semakin tawadhu’, kepada Allah, Rasul-Nya, juga
kepada sesama manusia. Mata kita bersih karena air wudhu. Maka mata kita
akan semakin jauh pandangan dan wawasannya. Itulah sudah semakin
menyentuh batin kita. Jadi kita berwudhu sudah bukan sekedar memenuhi
syarat berwudhu, tapi betul-betul menyentuh didalam hati. Itulah gunanya
thariqah. Sekarang
pertanyaannya, kalau kita sudah bersuci, berwudhu setiap hari lima
kali, berapa kali kita membersihkan hati kita setiap hari? Kalau kita
mandi, berwudhu, atau bersuci sudah jelas fisik kita akan bersih. Nah,
bagaimana kita membersihkan hati yang letaknya ada dalam? Padahala hati
merupkan sumber dari segala penyakit. Mulut dan perilaku kita hanya
mengikuti apa yang ada didalam hati kita. Kalau hati kita tidak pernah
dibersihkan, sedangkan alat untuk membersihkan hati manusia cuma
berdzikir, bagaimana tingkah laku kita? Nah
disinilah pentingnya berthariqah, dengan berthariqah kita tidak hanya
melatih mulut dan lidah kita untuk berdzikir, tapi juga hati kita.
Begitu pula telinga, tangan, kaki pendeknya semua anggota tubuh kita. Jika
setiap anggota tubuh kita diterangi oleh cahaya dzikir dan terlatih
dengan dzikir, pada sakaratul maut tiba, misalnya, kita akan keluar dari
dunia yang fana ini bidzikrillah, dengan dzikir kepada Allah dan
akhirnya dengan khusnul khatimah. Mari
kita bersihkan hati kita dengan kalimah laa ilahailallah
Muhammadurrasulullah. Kalau hati kita sudah terwarnai dengan kalimat
itu, kita akan merasa dilihat dan didengar oleh Allah SWT. Kita selalu
khauf, takut yaitu takut sebagai makna Taqwa. Kita akan selalu raja’,
mengharap kepada Allah tidak kepada yang lain. Bila
kita selalu ingat kepada Allah, ketika bertutur kata dengan baik, kita
akan merasa malu kepada Allah. Inilah diantara tujuan thariqah lainnya.
Bukan untuk bisa berjalan diatas air, bisa melihat barang yang ghaib,
menghentikan hujan dan sebagainya. Tapi bagaimana thariqah bisa
membersihkan lubuk hati manusia, sehingga kedudukan imannya semakin
kuat. Imannya akan semakin bercahaya dengan kalimat "Laa ilahailallah Muhammadu Rasulullah". Setelah
memahami apa itu thariqah, barulah anda berbaiat. Banyak sekali
kelompok Thariqah yang mu’tabaroh, dari yang ringan sampai yang berat.
Ada Syadziliyah, Tijaniyah, Qadiriyah, Naqsyabandiyyah, Alawiyyah,
Syattaryyah dan lain-lain. Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, (Pekalongan) Ra’is Am Idarah ‘aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah |